Pernah bingung saat barista menjelaskan rasa kopi dengan istilah seperti “notes of jasmine, brown sugar, and a hint of citrus”? Anda mengangguk, tersenyum, tapi dalam hati bertanya, “Bagaimana caranya mereka bisa merasakan semua itu?”
Jika Anda ingin mulai memahami dunia rasa kopi yang begitu kaya, ada satu metode yang digunakan oleh para profesional di seluruh dunia untuk melatih indra perasa mereka: Coffee Cupping. Panduan ini adalah langkah pertama Anda untuk belajar cupping kopi.
Jangan biarkan namanya yang terdengar teknis membuat Anda gentar. Cupping pada dasarnya adalah cara cupping kopi yang standar untuk menyeduh dan mencicipi kopi, yang dirancang untuk menonjolkan karakter asli dari setiap biji. Anggap saja ini adalah cara kita membuat “peta rasa” untuk setiap kopi yang kita temui.
Panduan ini akan memandu Anda, langkah demi langkah, untuk melakukan sesi coffee tasting di rumah yang sederhana. Ini bukan ujian, melainkan sebuah petualangan seru untuk mengasah filosofi Seni Menikmati Momen Anda ke level berikutnya.
Bab 1: Mengapa Cupping? Ini Bukan Ujian, Ini Petualangan Rasa
Tujuan utama belajar cupping kopi di rumah bukanlah untuk memberi skor, melainkan untuk membandingkan. Kunci untuk mengembangkan indra perasa adalah dengan mencicipi beberapa kopi secara berdampingan (side-by-side). Dengan begitu, perbedaan rasa akan terasa jauh lebih jelas.
Manfaat melakukan cupping di rumah:
- Melatih Lidah: Anda akan mulai mengenali perbedaan fundamental antara kopi dari daerah yang berbeda (misalnya, Gayo vs. Kintamani), proses pascapanen, atau tingkat sangrai yang berbeda.
- Memahami Preferensi: Anda akan menemukan profil rasa seperti apa yang paling Anda sukai. Apakah Anda tim kopi fruity yang asam segar, atau tim chocolaty yang manis dan pekat?
- Menghargai Kopi Lebih Dalam: Dengan memahami kompleksitasnya, apresiasi Anda terhadap secangkir kopi akan meningkat pesat.
Bab 2: Peralatan untuk Belajar Cupping Kopi di Rumah
Menurut ahli kopi James Hoffmann, Anda tidak perlu peralatan canggih. Sebagian besar mungkin sudah ada di dapur Anda untuk memulai sesi tes rasa kopi pertama Anda.
- Beberapa Jenis Kopi: Inilah bintang utamanya. Siapkan 2-3 jenis biji kopi yang berbeda. Tidak perlu membeli kantong besar, cukup 20-30 gram per jenis. Pastikan Anda tahu cara menyimpan biji kopi yang benar agar sampel Anda tetap segar.
- Wadah Cupping (atau Gelas/Cangkir Sejenis): Siapkan 2-3 cangkir atau gelas dengan ukuran dan bahan yang identik. Gelas sloki, cangkir teh, atau bahkan mangkuk kecil berukuran sekitar 200-250 ml sangat ideal.
- Penggiling Kopi (Grinder): Ini investasi penting. Hand grinder adalah pilihan terjangkau yang sangat baik untuk memulai. Pastikan bukan blade grinder yang memotong biji secara tidak merata.
- Timbangan Digital: Akurasi adalah kunci. Timbangan dapur digital dengan akurasi 0.1 gram sudah sangat memadai.
- Ketel Air Panas: Ketel apa saja bisa, teko leher angsa (gooseneck) tidak wajib.
- Sendok: Siapkan beberapa sendok. Sendok sup atau sendok makan biasa sudah cukup.
- Gelas untuk Membilas: Siapkan satu gelas berisi air panas untuk membilas sendok di antara setiap cicipan.
- Timer: Gunakan stopwatch di ponsel Anda.
Bab 3: Persiapan (Mise en Place): Kunci Konsistensi
Sebelum mulai, siapkan segalanya dengan matang.
- Siapkan Kopi: Timbang biji kopi dengan rasio 1:16. Contoh: untuk cangkir 200 ml, timbang 12.5 gram biji kopi untuk masing-masing jenis.
- Bersihkan Grinder (Purging): Sebelum menggiling sampel pertama, giling sedikit (2-3 biji) kopi tersebut lalu buang ampasnya. Ini untuk membersihkan sisa kopi sebelumnya dari grinder. Lakukan ini setiap kali berganti jenis kopi.
- Giling Sesaat Sebelum Menyeduh: Giling setiap sampel kopi dengan tingkat gilingan medium-fine (sedikit lebih halus dari gula pasir) dan masukkan ke dalam cangkir masing-masing. Memahami panduan grind size kopi akan sangat membantu di tahap ini.
- Lakukan Blind Tasting (Opsional tapi Seru): Beri label angka di bawah setiap cangkir dan catat kopi apa yang sesuai dengan angka tersebut di kertas terpisah. Sembunyikan kemasan kopi agar Anda tidak terpengaruh oleh deskripsi rasa dari roaster.
Bab 4: Ritual Pencicipan: 4 Langkah Membuka “Peta Rasa” Kopi
Inilah bagian utama dari cara cupping kopi. Prosesnya dibagi menjadi empat tahap sensorik untuk mencicipi kopi secara maksimal. Anda akan menyadari bahwa teknik dasarnya sangat mirip dengan seduhan imersi penuh yang kita kenal, seperti pada Seni Kopi Tubruk yang merupakan warisan Nusantara.
Tahap 1: Hirup Aroma Kering & Basah (Fragrance & Aroma)
- Fragrance (Aroma Kering): Sebelum menuang air, hirup dalam-dalam aroma kopi kering di setiap cangkir. Catat apa yang Anda cium. Apakah ada wangi kacang? Rempah? Bunga?
- Tuang Air & Mulai Timer: Panaskan air hingga suhu 90-94°C (diamkan sekitar 1 menit setelah mendidih). Tuangkan air secara perlahan ke setiap cangkir hingga mencapai total berat (misal: 200 gram air untuk 12.5 gram kopi). Segera mulai timer Anda selama 4 menit.
- Aroma (Aroma Basah): Saat kopi diseduh, dekatkan hidung Anda ke permukaan cangkir dan hirup aroma yang keluar dari kerak kopi yang terbentuk. Aromanya akan berbeda dari saat kering.
Tahap 2: Pecahkan Kerak (Break the Crust)
- Setelah timer mencapai 4 menit, inilah momen paling dramatis.
- Ambil sendok, dekatkan hidung Anda ke permukaan cangkir. Dorong kerak kopi ke bagian belakang cangkir dengan gerakan tiga kali.
- Saat kerak pecah, akan ada ledakan aroma yang sangat intens. Hirup dalam-dalam. Inilah aroma paling murni dari kopi tersebut. Lakukan ini untuk setiap cangkir.
Tahap 3: Bersihkan Buih (Skim the Foam)
- Setelah kerak dipecah, akan ada sisa buih dan ampas di permukaan.
- Gunakan dua sendok untuk “menyendok” dan membuang sisa buih ini hingga permukaan kopi terlihat bersih. Ini akan membuat proses mencicipi lebih nyaman dan tidak gritty.
Tahap 4: Seruput (Slurp!)
- Tunggu! Jangan langsung mencicipi. Kopi masih terlalu panas. Tunggu sekitar 8-10 menit lagi hingga suhunya turun dan lebih nyaman di mulut.
- Ambil sedikit kopi dengan sendok. Dekatkan ke mulut Anda, lalu seruput dengan cepat dan kuat.
- Mengapa diseruput? Ini bukan soal sopan santun, ini soal sains rasa. Seruputan akan menyemprotkan kopi ke seluruh bagian lidah dan langit-langit mulut, serta mengaerasi kopi tersebut. Proses ini “mengangkat” senyawa aromatik ke rongga hidung Anda, membuat Anda bisa merasakan rasa dengan jauh lebih jelas.
- Bilas dan Ulangi: Setelah mencicipi satu kopi, bilas sendok Anda di gelas air yang sudah disiapkan, lalu cicipi kopi berikutnya. Teruslah membandingkan bolak-balik.
Bab 5: Apa yang Harus Saya Cari? Panduan untuk Pemula
Jangan pusing memikirkan istilah rumit. Saat belajar cupping kopi, mulailah dengan perbandingan sederhana. Untuk melatih kosakata rasa Anda, sumber daya terbaik adalah Coffee Taster’s Flavor Wheel dari Specialty Coffee Association (SCA). Ini adalah kamus visual yang digunakan para profesional di seluruh dunia.
- Rasa Manis (Sweetness): Kopi mana yang terasa lebih manis? Apakah manisnya seperti gula merah, karamel, atau buah matang?
- Keasaman (Acidity): Kopi mana yang terasa lebih “cerah” atau “segar”? Apakah asamnya seperti jeruk (tajam), apel (lembut), atau cuka (tidak enak)? Keasaman yang baik membuat kopi terasa hidup.
- Rasa Pahit (Bitterness): Apakah ada rasa pahit? Apakah pahitnya menyenangkan seperti dark chocolate, atau tidak enak seperti obat?
- Body (Kekentalan): Saat kopi ada di mulut, mana yang terasa lebih pekat dan berat seperti susu, dan mana yang terasa ringan seperti teh?
Cicipi terus kopi seiring suhunya mendingin. Banyak karakter rasa baru akan muncul saat kopi tidak lagi panas.
Kesimpulan: Perjalanan Anda Baru Dimulai
Belajar cupping kopi adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Jangan berkecil hati jika pada awalnya Anda hanya bisa membedakan “enak” dan “tidak enak”. Itu adalah awal yang sangat baik!
Semakin sering Anda berlatih, semakin terkalibrasi lidah dan hidung Anda. Jadikan ini ritual mingguan yang menyenangkan. Ajak teman, bandingkan catatan, dan yang terpenting, nikmati prosesnya untuk menjadi profesional kopi di rumah Anda sendiri.